BAB I
A.
LATARBELAKANG
Pada awalnya konsep biogeografi banyak
mendapatkan kritik karena jarang sekali menyentuh faktor-faktor lingkungan alam
lainnya dalam satu ekosistem dan faktor manusia dengan aktivitasnya terhadap
terjadinya pola distribusi tumbuhan dan hewan tersebut. Hal ini kemudian
dipandang sebagai satu kelemahan mendasar dari konsep biogeografi. Karena itu,
dalam perkembangan selanjutnya biogeografi mulai menyentuh faktor-faktor
ekosistem dan kegiatan-kegiatan manusia untuk memahami pola distribusi
organisme mahluk hidup (tumbuhan dan hewan) dalam suatu lingkungan geografi
pada masa lalu dan pada saat ini. Bersamaan dengan perkembangan tersebut
kemudian muncul istilah baru yang dikenal sebagai konsep Bioregion.
Masyarakat (society) dan kebudayaan
(culture) saling bergantung satu sama lain. Masyarakat tidak mungkin merupakan
satu kesatuan fungsional tanpa kebudayaan. Demikian pula sebaliknya.
Individu-individu hanya sebagai medium ekspresi kebudayaan dan melangsungkannya
dengan pendidikan terhadap generasi berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
A. Menghindari Pola Hidup Yang Tidak
Sesuai Dengan Karakteristik Biogeografi dan
Sosiontropologi
Biogeografi adalah ilmu
yang mempelajari pola distribusi tumbuhan dan hewan dengan menggunakan
pendekatan analisis spatial (mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan
diantaranya dalam ruang bumi, termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi,
perairan, kelautan dan bawah atmosfir), atau Biogeografi adalah Penyebaran
tumbuh-tumbuhan dan binatang secara geografis di muka bumi.
Sosioantropologi
diambil dari kata “Society/social’ (masyarakat) dan “Antropologi”. Antropologi
adalah suatu ilmu yang memahami sifat-sifat semua jenis manusia secara lebih
banyak. Studi antropologi selain untuk kepentingan pengembangan ilmu itu
sendiri, di negara-negara yang telah membangun sangat diperlukan bagi
pembuatan-pembuatan kebijakan dalam rangka pembangunan dan pengembangan
masyarakat. Antropologi secara garis besar dipecah menjadi dua bagian, yaitu
antropologi fisik/biologi dan antropologi budaya. Dengan demikian
Sosioantropologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sifat-sifat dan hubungan antar
masyarakat serta kebudayaannya.
Pembiasaan pola/gaya,
perilaku hidup sesuai dengan karakteristik biogeografi dan sosioantropologi serta
pemanfaatan sumber daya alam pembiasaan pola/gaya hidup yang sesuai dengan
karakteristik biogeografi dan sosioantropologi.
a)
Pola/gaya
hidup yang sesuai :
ü Kebiasaan gotong royong
ü Kekeluargaaan
ü Hidup sederhana
b)
Pola/gaya
hidup yang tidak sesuai :
ü Biat tekor asal sohor
ü Individualistis
ü Membuang sampah dimana saja
ü Merusak fasilitas umum
c)
Cara
menghindari pola hidup yang tidak sesuai
dengan karakteristik biogeografi dan sosioantropologi yang berwawasan
lingkungan adalah :
ü Membuang sqampah pada tempatnya
ü Mengambil ikan hanya yang besar saja
ü Menangkap burung-burung untuk dibudidayakan
ü Merawat bunga
ü Menanam tanaman
ü Tidak membuang limbah sembarangan
ü Memelihara kebersihan lingkungan dsb.
B.
Mensyukuri
Keanekaragaman Sumber Daya
a)
Tanah
dan Air
Indonesia merupakan negeri di dunia ini yang
diberikan karunia begitu berlimpah dari Tuhan Semesta Alam. Tanah yang begitu
subur dan di dalamnya berlimpah kekayaan alam serta lautan yang di
dalamnya juga terdapat juta-an ekosistem yang beranak pinak dan berkembang
biak. Keduanya merupakan sumber kehidupan manusia Indonesia. Dalam sebuah
konsepsi cara pandang yang integral kita sering menggabungkan keduanya menjadi
"tanah air".
Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia
yang menyebut negerinya dengan tanah air. Pada masa kerajaan Nusantara dahulu
memang benar bahwa perdagangan laut dan armada laut (admiral) kita sangat
menonjol. Ini membuktikan bahwa orientasi pembangunan kemaritiman kita
telah maju pada saat itu. Tetapi di sisi lain kita tidak bisa
menafikan bahwa pada hakikatnya kultur agraris-lah (baca-budaya daratan) yang lebih
dominan dalam nadi budaya bangsa. Jadi disini kita melihat fakta terdahulu
bahwa pembangunan lautan dan pembangunan daratan sudah menjadi budaya
bangsa. Secara geografis provinsi berbasis daratan mempunyai ciri luas wilayah
daratannya dominan sementara provinsi yang secara geografis berbasis maritim
memiliki luas lautan lebih dominan dari pada pulau daratannya.
Perlu diterangkan bahwa antara istilah
kelautan dan maritim harus dibedakan. Kelautan merujuk kepada laut sebagai
wilayah geopolitik maupun wilayah sumber daya alam, sedangkan maritim merujuk
pada kegiatan ekonomi yang terkait dengan perkapalan, baik armada niaga
maupun militer, serta kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan itu seperti
industri maritim dan pelabuhan. Dengan demikian kebijakan kelautan merupakan
dasar bagi kebijakan maritim sebagai aspek aplikasinya. Secara konseptual ada
perbedaan mendasar antara negara maritim dengan negara kepulauan. Doktrin
negara kepulauan adalah tata cara pandang bahwa suatu negara terdiri dari
rangkaian pulau pulau atau daratan daratan yang terpisah oleh lautan. Sementara
doktrin negara maritim adalah tata cara pandang bahwa suatu negara terdiri dari
wilayah lautan yang menghubungkan pulau pulau di dalamnya. Fakta lain adalah
kultur yang ada di Indonesia saat ini masih dominan sebagai masyarakat agraris daripada
masyarakat pantai (maritim).
Dalam sensus kependudukan saat ini tercatat
kuantitas penduduk Indonesia lebih banyak berprofesi sebagai petani (masyarakat
daratan) dari pada nelayan (masyarakat laut).Dengan fakta orientasi pembangunan
kepulauan (daratan) telah berjalan selama ini pasca kemerdekaan, dan
secara geografis negeri ini memiliki potensi maritime yang sangat strategis
maka seharusnya perlukan di lakukan revitalisasi pembangunan yang kompromis.
Yakni perlu adanya pemberdayaan di bidang Pertanian, Perikanan, serta Kehutanan.
Inilah potensi besar bangsa ini yang harus terus menurus di revitalisasi
secara berkelanjutan, berimbang dan berwawasan lingkungan. Tetapi dalam
sejarah kehidupan manusia bahwa kekayaan alam (nature resources) bukanlah
faktor paling dominan dalam pembangunan suatu bangsa. Tetapi modal utama
pembangunan sejatinya adalah pembangunan sumber daya manusia (human
resources) itu sendiri.
Hal-hal
yang menunjukkan kita mensyukuri keanekaragaman sumber daya :
Ø Mengucapkan
syukur kepada Tuhan YME.
Ø Mempunyai
rasa memiliki terhadap karunia itu.
Ø Menjaga
dengan cara melestarikannya.
Ø Mentaati
aturan-aturan yang telah dibuat untuk melindungi alam.
Ø Ikut
serta dalam program-program pelestarian alam.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Cara menghindari
pola hidup yang tidak sesuai dengan karakteristik
biogeografi dan sosioantropologi yaitu dengan cara melestarikan dan menjaga dan
melestarikan sumber daya dan budaya yang ada. Karena dengan kesadaran tersebut
kita bisa menghindari pola pola hidup
yang tidak sesuai dengan karakteristik biogeografi dan sosioantropolog.
Mensyukuri keanekaragaman sumber daya dapat kita wujudkan dengan cara
menggunakannya dengan baik dan tidak terlalu boros dalam menggunakan sumber
daya yang ada.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
tidak lupa sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Tentang Ekonomi ini.
Dalam
menyusun Tugas ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dorongan, dan
kerjasama dari beberapa pihak untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu.
Penyusun
menyadari dalam Tugas ini masih banyak kekurangannya untuk itu kritikan dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kelancaran Tugas
ini. Semoga Tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Cirebon, September 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB
I . PENDAHULUAN
A.
Latar belakang …………………………………………………..…….
1
BAB II. PEMBAHASAH PENDIDIKAN
LINGKUNGAN HIDUP
A.
Menghindari Pola Hidup Yang Tidak Sesuai
Dengan Karakteristik Biogeografi dan Sosiontropologi……………...........................................
2
B. Mensyukuri
Keanekaragaman Sumber Daya……………………………. 4
BAB
III. PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………..….… 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar