Kamis, 20 November 2014

MAKALAH PLH




BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATARBELAKANG
Pada awalnya konsep biogeografi banyak mendapatkan kritik karena jarang sekali menyentuh faktor-faktor lingkungan alam lainnya dalam satu ekosistem dan faktor manusia dengan aktivitasnya terhadap terjadinya pola distribusi tumbuhan dan hewan tersebut. Hal ini kemudian dipandang sebagai satu kelemahan mendasar dari konsep biogeografi. Karena itu, dalam perkembangan selanjut­nya biogeografi mulai menyentuh faktor-faktor ekosistem dan kegiatan-kegiatan manusia untuk memahami pola distribusi organisme mahluk hidup (tumbuhan dan hewan) dalam suatu lingkungan geografi pada masa lalu dan pada saat ini. Bersamaan dengan perkembangan tersebut kemudian muncul istilah baru yang dikenal sebagai konsep Bioregion.
Masyarakat (society) dan kebudayaan (culture) saling bergantung satu sama lain. Masyarakat tidak mungkin merupakan satu kesatuan fungsional tanpa kebudayaan. Demikian pula sebaliknya. Individu-individu hanya sebagai medium ekspresi kebudayaan dan melangsungkannya dengan pendidikan terhadap generasi berikutnya.




BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

  A.           Menghindari Pola Hidup Yang Tidak Sesuai Dengan Karakteristik Biogeografi dan    
           Sosiontropologi
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari pola distribusi tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pendekatan analisis spatial (mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi, termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir), atau Biogeografi adalah Penyebaran tumbuh-tumbuhan dan binatang secara geografis di muka bumi.
Sosioantropologi diambil dari kata “Society/social’ (masyarakat) dan “Antropologi”. Antropologi adalah suatu ilmu yang memahami sifat-sifat semua jenis manusia secara lebih banyak. Studi antropologi selain untuk kepentingan pengembangan ilmu itu sendiri, di negara-negara yang telah membangun sangat diperlukan bagi pembuatan-pembuatan kebijakan dalam rangka pembangunan dan pengembangan masyarakat. Antropologi secara garis besar dipecah menjadi dua bagian, yaitu antropologi fisik/biologi dan antropologi budaya. Dengan demikian Sosioantropologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sifat-sifat dan hubungan antar masyarakat serta kebudayaannya.
Pembiasaan pola/gaya, perilaku hidup sesuai dengan karakteristik biogeografi dan sosioantropologi serta pemanfaatan sumber daya alam pembiasaan pola/gaya hidup yang sesuai dengan karakteristik biogeografi dan sosioantropologi.
a)      Pola/gaya hidup yang sesuai :
ü  Kebiasaan gotong royong
ü  Kekeluargaaan
ü  Hidup sederhana
b)      Pola/gaya hidup yang tidak sesuai :
ü  Biat tekor asal sohor
ü  Individualistis
ü  Membuang sampah dimana saja
ü  Merusak fasilitas umum
c)      Cara menghindari pola  hidup yang tidak sesuai dengan karakteristik biogeografi dan sosioantropologi yang berwawasan lingkungan adalah :
ü  Membuang sqampah pada tempatnya
ü  Mengambil ikan hanya yang besar saja
ü  Menangkap burung-burung untuk dibudidayakan
ü  Merawat bunga
ü  Menanam tanaman
ü  Tidak membuang limbah sembarangan
ü  Memelihara kebersihan lingkungan dsb.




B.       Mensyukuri Keanekaragaman Sumber Daya
a)      Tanah dan Air 
Indonesia merupakan negeri di dunia ini yang diberikan karunia begitu berlimpah dari Tuhan Semesta Alam. Tanah yang begitu subur dan di dalamnya berlimpah kekayaan alam serta lautan yang di dalamnya juga terdapat juta-an ekosistem yang beranak pinak dan berkembang biak. Keduanya merupakan sumber kehidupan manusia Indonesia. Dalam sebuah konsepsi cara pandang yang integral kita sering menggabungkan keduanya menjadi "tanah air".
Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang menyebut negerinya dengan tanah air. Pada masa kerajaan Nusantara dahulu memang benar bahwa perdagangan laut dan armada laut (admiral) kita sangat menonjol. Ini membuktikan bahwa orientasi pembangunan kemaritiman kita telah maju pada saat itu. Tetapi di sisi lain kita tidak  bisa menafikan bahwa pada hakikatnya kultur agraris-lah (baca-budaya daratan) yang lebih dominan dalam nadi budaya bangsa. Jadi disini kita melihat fakta terdahulu bahwa pembangunan lautan dan pembangunan daratan sudah menjadi budaya bangsa. Secara geografis provinsi berbasis daratan mempunyai ciri luas wilayah daratannya dominan sementara provinsi yang secara geografis berbasis maritim memiliki luas lautan lebih dominan dari pada pulau daratannya.
  Perlu diterangkan bahwa antara istilah kelautan dan maritim harus dibedakan. Kelautan merujuk kepada laut sebagai wilayah geopolitik maupun wilayah sumber daya alam, sedangkan maritim merujuk pada kegiatan ekonomi yang terkait dengan perkapalan, baik armada niaga maupun militer, serta kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan itu seperti industri maritim dan pelabuhan. Dengan demikian kebijakan kelautan merupakan dasar bagi kebijakan maritim sebagai aspek aplikasinya. Secara konseptual ada perbedaan mendasar antara negara maritim dengan negara kepulauan. Doktrin negara kepulauan adalah tata cara pandang bahwa suatu negara terdiri dari rangkaian pulau pulau atau daratan daratan yang terpisah oleh lautan. Sementara doktrin negara maritim adalah tata cara pandang bahwa suatu negara terdiri dari wilayah lautan yang menghubungkan pulau pulau di dalamnya. Fakta lain adalah kultur yang ada di Indonesia saat ini masih dominan sebagai masyarakat agraris daripada masyarakat pantai (maritim).
Dalam sensus kependudukan saat ini tercatat kuantitas penduduk Indonesia lebih banyak berprofesi sebagai petani (masyarakat daratan) dari pada nelayan (masyarakat laut).Dengan fakta orientasi pembangunan kepulauan (daratan) telah berjalan selama ini pasca kemerdekaan, dan secara geografis negeri ini memiliki potensi maritime yang sangat strategis maka seharusnya perlukan di lakukan revitalisasi pembangunan yang kompromis. Yakni perlu adanya pemberdayaan di bidang Pertanian, Perikanan, serta Kehutanan. Inilah potensi besar bangsa ini yang harus terus menurus di revitalisasi secara berkelanjutan, berimbang dan berwawasan lingkungan. Tetapi dalam sejarah kehidupan manusia bahwa kekayaan alam (nature resources) bukanlah faktor paling dominan dalam pembangunan suatu bangsa. Tetapi modal utama pembangunan sejatinya adalah pembangunan sumber daya manusia (human resources) itu sendiri.
Hal-hal yang menunjukkan kita mensyukuri keanekaragaman sumber daya :
Ø  Mengucapkan syukur kepada Tuhan YME.
Ø  Mempunyai rasa memiliki terhadap karunia itu.
Ø  Menjaga dengan cara melestarikannya.
Ø  Mentaati aturan-aturan yang telah dibuat untuk melindungi alam.
Ø  Ikut serta dalam program-program pelestarian alam.













BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Cara menghindari pola  hidup yang tidak sesuai dengan karakteristik biogeografi dan sosioantropologi yaitu dengan cara melestarikan dan menjaga dan melestarikan sumber daya dan budaya yang ada. Karena dengan kesadaran tersebut kita bisa menghindari pola pola  hidup yang tidak sesuai dengan karakteristik biogeografi dan sosioantropolog. Mensyukuri keanekaragaman sumber daya dapat kita wujudkan dengan cara menggunakannya dengan baik dan tidak terlalu boros dalam menggunakan sumber daya yang ada.


















KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, tidak lupa sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Tentang Ekonomi ini.
Dalam menyusun Tugas ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dorongan, dan kerjasama dari beberapa pihak untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.
Penyusun menyadari dalam Tugas ini masih banyak kekurangannya untuk itu kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kelancaran Tugas ini. Semoga Tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Cirebon,     September 2012
Penyusun










 
DAFTAR ISI


BAB I . PENDAHULUAN
A.           Latar belakang …………………………………………………..……. 1
BAB II. PEMBAHASAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
A.    Menghindari Pola Hidup Yang Tidak Sesuai Dengan Karakteristik Biogeografi dan Sosiontropologi……………........................................... 2
B.  Mensyukuri Keanekaragaman Sumber Daya……………………………. 4

BAB III. PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………..….… 7


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar